Budaya Singkawang

Tradisi Budaya Masyarakat Tionghoa


foto by iwanTradisi Budaya masyarakat Tionghoa (Cina) ini juga dirayakan bersamaan dengan perayaan hari besar “Tahun Baru Imlek” yang merupakan hari besar menurut penanggalan Cina.

Terdapat beberapa atraksi budaya yang unik dan bisa dinikmati setiap tahunnya pada perayaan Imlek seperti :
foto by iwanFestival Permainan Naga - Barongsai, Atraksi “Tatung” pada perayaan “Cap Go Meh”,  Pawai Lampion, Wayang Gantung bercerita tentang kehidupan dengan latar belakang masa lalu maupun masa sekarang dan Musik 8 dewa.

foto by normanCap Go Meh secara harfiah berarti hari ke 15 salah satu budaya masyarakat Tionghoa yang merupakan hasil alkuturasi dengan budaya masyarakat lokal. Saat ini perayaan Cap Go Meh berupa parade Tatung atau Louya pada hari ke 14 turun ke jalan-jalan seputar kota Singkawang yang bermakna melakukan pembersihan kampung. Puncak perayaan Cap Go Meh pada hari ke 15 tahun baru Imlek dimana ratusan tatung atau louya dari seputar Singkawang melakukan parade sepanjang jalan utama. Selama parade tatung atau louya menunjukkan kemampuannya dengan berbagai atraksi yang memukau berdiri diatas senjata tajam, wajah maupun badan yang kebal ditusuk dengan senjata tajam sehingga nuansa magis sangat terasa pada perayaan Cap Go Meh.foto by skw us

Masih dalam rangkaian tahun baru Imlek dilaksanakan pada malam hari Lampion dengan berbagai ukuran, seni budaya masyarakat Tionghoa ikut memeriahkan parade ini seperti Naga, Barongsai, serta miniatur vihara yang menerangi kota Singkawang.
Parade mengelilingi jalan-jalan utama kota Singkawang.



 Tradisi Budaya Masyarakat Melayu


foto by iwanDalam tradisi masyarakat Melayu upacara budaya biasanya dikaitkan dengan peristiwa besar keagamaan seperti perayaan 1 Muharram merupakan hari besar Tahun Baru Islam, Maulid Nabi Muhammad SAW, yang merupakan peringatan atas lahirnya Nabi Muhammad dan peringatan Isra’ Mi’raj.

foto by iwanUntuk menyemarakkan peringatan hari besar keagamaan tersebut dilakukan bermacam kegiatan budaya seperti Festival Bedug, Zikir Nazam, Pawai Ta’rub dan lain-lain atraksi yang berkaitan dengan budaya yang bernuansa Islami.

foto by iwanDi samping upacara budaya tersebut masih terdapat juga kesenian masyarakat Melayu yang memang sudah ada sejak lama dan masih dilestarikan hingga sekarang seperti permainan musik “tanjidor” dan serakalan,bela diri pencak silat dan beberapa terian Melayu, Musik dan atraksi budaya jenis ini masih sering dimainkan seperti pada upacara perkawinan dan upacara-upacara besar lainnya.



 Tradisi Budaya Masyarakat Dayak

 
DESKRIPSI PELAKSANAAN UPACARA RITUAL
DALAM SUKU DAYAK SALAKO

foto by iwan
Pada upacara ritual Suku Dayak Salako yang dilaksanakan dalam rumah, dapat berupa upacara biasa dan upacara besar.Ukuran upacara itu tergantung pada binatang kurban yang dipersembahkan (isangohotn). Upacara biasa dengan binatang kurbannya berupa 3 (tiga) ekor ayam kampong dan kue-kue adat (bantokng, tumpi’, poe’ dll). Upacara besar dengan binatang persembahannya 1 (satu) ekor babi dan 1 (satu) ekor ayam..atau.. 7 (tujuh) ekor ayam dengan kue-kue adatnya, jenis masakan adat untuk kurban yaitu santotn, bamopm, sigoh dan lain-lain.Besar kecilnya upacara ritual itu tergantung dari kemampuan ekonomi masing-masing pelaksana, selain itu niat seseorang juga menentukan ukuran upacara ritual, jika niat seseorang untuk mendapatkan keselamatan dan rezeki yang besar maka dia harus bekerja keras agar dapat mendapat hasil yang besar..maka dengan demikian dia mampu membuat upacara ritual yang besar.Dalam bahasa Dayak Salako, kurban pesembahan disebut juga Buis Bantotn.

 UPACARA NGABAYOTN 

1.
Nama Kegiatan
:
Penyelenggaraan Upacara Ngabayotn
2.
Alamat
:
Desa Bagaksahwa, Kecamatan Singkawang Timur
3.
Organisasi Penyelenggara
:
Binuo Garantukng Sakawokng Kota Singkawang
4.
Tempat Pelaksanaan
:
Desa Bagaksahwa, Kecamatan Singkawang Timur
5.
Jarak
:
Lebih dari 10 Km dari Kota Singkawang
6.
Hari/Tanggal Pelaksanaan
:
Senin, 1 Juni 2009

foto by iwan
Upacara Ngabayotn dalam ritual Suku Dayak Salako adalah upacara ritual padi sebagai persembahan kepda Jubata (Tuhan) dam Awo Pamo (Arwah leluhur) berupa binatang dan berbagai masakan adat sebagai tanda menutup masa panen padi dan akan dimulainya masa untuk berladang. Pelaksanaan upacara Ngabayotn ini biasanya diikuti oleh beberapa kegiatan lain, seperti: Lomba Sumpit, Lomba Pangkak Gasing, Stand souvenir dan kuliner tradisional, Lokakarya bertemakan Dayak Salako, Hiburan (musik dan tarian tradisional). 
foto by iwanDalam pelaksanaannya biasanya masyarakat Suku Dayak Salako melaksanakan hingga beberapa hari (3-4 hari).

Di dalam kehidupan masyarakat suku Dayak di seluruh Kalimantan Barat dikenal apa yang dinamakan upacara “Naik Dango” yang merupakanupacara adat tahunan masyarakat dayak sebagai  ungkapan rasa syukur kepada maha pencipta, yang telah memberikan segala anugrah dan karunia berupa berhasilnya panen dari berbagai hasil pertanian.

Ungkapan rasa syukur itu diwujudkan dalam berbagai bentuk upacara adat yang rangkaian keseluruhan upacaranya disebut “Naik Dango”, sayangnya waktu pelaksanaan masih berubah-ubah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Pengikut